Flipper Properti Adalah: Strategi Cuan Cepat Buat Pemilik Apartemen?

"Ngaku deh, siapa yang pernah lihat listing apartemen seken terus mikir, ‘Ini kalau direnov dikit, kayaknya bisa gue jual lebih mahal, deh!’ Nah, kalau kamu pernah mikir begitu, kamu udah punya naluri flipper properti, Bro!"
Apa Itu Flipper Properti?
Flipper properti adalah seseorang yang membeli properti dengan harga rendah, merenovasinya (atau sekadar ‘makeover’ ringan), lalu menjualnya kembali dalam waktu relatif singkat dengan harga lebih tinggi. Tujuannya jelas: cari keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.
Banyak yang ngira ini cuma permainan orang tajir atau developer besar. Padahal, buat kita-kita yang punya apartemen kosong atau nyari properti undervalue, flipping bisa banget jadi strategi cuan yang realistis.
Contoh sederhananya gini:
Beli unit apartemen studio seken di daerah Jakarta Barat seharga Rp275 juta. Renovasi total (cat ulang, ganti lantai vinyl, furnitur IKEA basic) habis Rp25 juta. Listing lagi Rp375 juta. Setelah nego, laku Rp360 juta. Untung bersih? Rp60 juta, Bro.
Table of Contents
Kenapa Flipping Properti Itu Menarik?
Kalau dibilang investasi properti itu jangka panjang, flipping justru menawarkan hasil jangka pendek. Asal mainnya bener, kamu bisa:
- Dapat untung bersih dalam hitungan bulan,
- Nggak perlu punya banyak properti dulu,
- Main di segmen apartemen studio atau 1BR yang likuid.
Buat pemilik apartemen yang udah lama kosong, dibandingin dibiarkan nganggur dan malah keluar biaya maintenance, mending dimanfaatkan buat flipping.
Baca Juga: 15 Tips Beli Apartemen Second Agar Tidak Boncos!
Pemilik Apartemen Juga Bisa Jadi Flipper
Flipping bukan berarti harus selalu beli unit baru. Kamu bisa mulai dari unit kamu sendiri, lho. Misalnya:
- Apartemen kamu udah 5 tahun nggak dihuni, tampilannya outdated.
- Kamu makeover jadi minimalis modern, isi full furnished biar instagrammable.
- Jual di platform properti dengan angle “siap huni, cocok untuk pasangan muda”.
Sering banget, buyer lebih tertarik ke unit yang sudah direnovasi dan ready tinggal, bahkan meski harganya sedikit lebih mahal. Alasannya simpel: mereka nggak mau repot!

Risiko dan Tantangan dalam Flipping
Tapi jangan cuma lihat cuannya aja, ya. Ada juga tantangan dan risiko yang perlu kamu siapin:
- Unit lama nggak laku-laku: berarti dana kamu ke-lock lebih lama.
- Biaya renovasi membengkak: salah hitung sedikit, bisa rugi.
- Perizinan dan pajak jual-beli: jangan disepelekan.
- Market yang berubah cepat: misalnya kamu beli di lokasi yang dulunya ramai, sekarang sepi.
Karena itu, kamu harus tahu cara riset pasar dan bikin estimasi biaya dengan cermat sebelum terjun.
Tips Flipping Properti Buat Pemula
Berikut beberapa tips dari pengalaman praktisi properti dan flipper:
- Cari properti undervalue. Bisa dari lelang bank, listing pribadi, atau pemilik butuh dana cepat.
- Hitung realistis. Pastikan kamu tahu harga pasaran dan potensi maksimal harga jual setelah renov.
- Renovasi secukupnya. Jangan over-renov. Fokus ke hal-hal yang terlihat: cat, pencahayaan, lantai, dan furnitur.
- Foto yang niat. Properti cakep tanpa foto profesional itu sayang banget. Investasi dikit di foto bisa naikin nilai jual.
- Waktu adalah uang. Makin lama unit nggak kejual, makin besar biaya opportunity loss kamu.
Studi Kasus: Main Flipping dari Apartemen Sendiri
Gue punya kenalan, seorang pekerja kantoran yang punya apartemen warisan di Jakarta Selatan. Unitnya 2BR, semi-furnished, dan udah lama kosong. Dia coba listing, tapi nggak laku-laku.
Akhirnya dia:
- Renovasi ringan (cat ulang, ganti sofa, tambah lampu gantung aesthetic),
- Pakai jasa staging (sewa furnitur properti cuma untuk foto),
- Listing ulang dengan narasi: “Cocok untuk keluarga muda, lokasi dekat MRT, siap huni.”
Dalam waktu 3 minggu, unitnya laku Rp150 juta lebih tinggi dari sebelumnya. Bayangin, cuma dengan modal Rp20 juta untuk makeover, dia dapat margin 6–7 kali lipat.

Apakah Flipping Properti Legal?
Tentu saja legal. Tapi jangan lupa, ini masuk kategori transaksi properti, jadi tetap ada pajaknya:
- Pajak Penjual: PPh Final 2.5% dari harga jual
- Pajak Pembeli: BPHTB 5% dari NJOPTKP
Kalau kamu flipping sebagai individu (bukan badan usaha), pastikan transaksi tercatat resmi dan kamu urus dokumennya dengan notaris PPAT yang terpercaya.
Baca Juga: Panduan Pajak Jual Beli Apartemen 2025: PPh, BPHTB, PPN & Tips Hemat Biaya
Saatnya Pemilik Apartemen Buka Mata
Flipper properti bukan hanya istilah buat pemain besar. Kamu yang punya apartemen kosong, atau jeli lihat peluang properti murah, bisa banget main di ranah flipping ini. Kuncinya:
- Paham pasar,
- Jago storytelling saat listing,
- Berani hitung cepat, dan
- Siap eksekusi dengan niat.
“Punya unit apartemen kosong atau bosen disewain murah terus? Siapa tahu, itu tiket kamu buat main di dunia flipping. Ngobrol dulu sama agen properti yang ngerti, lalu mulai dari langkah kecil. Siapa tahu kamu flipper properti selanjutnya!”




