Apartemen Low Rise: Hunian Praktis Modern untuk Kaum Urban

Dalam beberapa tahun terakhir, tren hunian vertikal di Jakarta mengalami diversifikasi. Tidak hanya apartemen high-rise dengan puluhan lantai, tetapi juga mulai populer apartemen low rise yang menawarkan pengalaman tinggal lebih privat.
Menurut laporan Rumah123.com, apartemen dengan lantai rendah kini banyak diminati karena menghadirkan suasana eksklusif, jumlah unit terbatas, serta desain yang lebih ramah lingkungan dengan integrasi ruang terbuka hijau. Bagi pemilik properti, tipe hunian ini dapat menjadi instrumen investasi menarik karena segmentasi pasarnya relatif stabil.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan apartemen low rise, dan apa yang membedakannya dari apartemen lainnya? Mari kita bahas lebih detail pada bagian berikutnya.
Table of Contents
Apa Itu Apartemen Low Rise?
Menurut CariProperti, apartemen low rise adalah hunian vertikal dengan jumlah lantai relatif sedikit, umumnya berkisar antara 2 hingga 6 lantai. Konsep ini berbeda dengan apartemen mid-rise (7–15 lantai) maupun apartemen high-rise (lebih dari 20 lantai) yang sering mendominasi kawasan pusat kota.
Ciri utama apartemen low rise ini adalah jumlah unit yang terbatas per bangunan, desain yang melebar secara horizontal, serta akses yang lebih praktis karena tidak memerlukan lift berkapasitas besar. Beberapa proyek bahkan mengadopsi konsep low rise residence dengan fasilitas taman pribadi, balkon luas, hingga akses langsung ke ruang terbuka.
Di Indonesia, konsep ini mulai diperkenalkan oleh beberapa pengembang besar. Salah satunya adalah Rainbow Springs CondoVillas yang dikembangkan oleh Summarecon Serpong sebagai apartemen eksklusif low rise pertama di Indonesia. Proyek ini memadukan kenyamanan rumah tapak dengan fasilitas apartemen modern, menghadirkan hunian premium dengan suasana resort.
Selain itu, apartemen low rise juga dirancang dengan mempertimbangkan kualitas pencahayaan alami, sirkulasi udara yang baik, serta penggunaan lahan yang lebih ramah lingkungan. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi penghuni yang mengutamakan privasi, eksklusivitas, sekaligus gaya hidup sehat.
Dengan karakteristik unik tersebut, apartemen low rise menjadi segmen hunian yang berbeda dari apartemen konvensional, menawarkan nuansa eksklusif yang jarang ditemui di pasar properti urban Jakarta.
Keunggulan Apartemen Low Rise
1. Ketenangan dan Privasi Lebih Tinggi
Dengan jumlah unit yang terbatas, apartemen low rise memberikan suasana hunian yang lebih tenang dibanding tower tinggi yang dipadati ratusan penghuni. Tingkat kebisingan di koridor dan fasilitas bersama jauh lebih rendah, sehingga penghuni dapat menikmati privasi layaknya tinggal di rumah tapak.
2. Akses Lebih Cepat dan Praktis
Hunian vertikal bertingkat rendah ini menawarkan mobilitas yang efisien. Penghuni tidak perlu menunggu lift lama atau berjalan jauh menuju unit. Beberapa low rise residence bahkan dilengkapi akses tangga langsung ke unit, yang memudahkan keluarga dengan anak kecil atau lansia.
3. Integrasi dengan Ruang Terbuka Hijau
Banyak pengembang merancang apartemen eksklusif low rise dengan taman, courtyard, hingga balkon luas. Desain ini memungkinkan penghuni menikmati pencahayaan alami dan ventilasi udara yang lebih baik, sekaligus mendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.
4. Biaya Perawatan Lebih Rendah
Struktur bangunan yang tidak terlalu tinggi membuat kebutuhan teknis, seperti lift berkapasitas besar atau sistem pendingin terpusat, menjadi lebih sederhana. Hal ini berdampak pada service charge yang lebih terkendali, sehingga biaya operasional apartemen low rise cenderung lebih terjangkau dibanding tower tinggi.
5. Eksklusivitas dan Nilai Premium
Karena jumlah unitnya terbatas, apartemen dengan sedikit lantai sering dianggap langka dan eksklusif. Properti seperti ini diminati oleh kalangan profesional, eksekutif, maupun ekspatriat yang mengutamakan kenyamanan dan citra prestisius. Kelangkaan unit juga berpotensi meningkatkan nilai investasi dalam jangka panjang.
Kekurangan Apartemen Low Rise
1. Fasilitas Tidak Selengkap Tower Tinggi
Berbeda dengan apartemen high-rise yang biasanya dilengkapi fasilitas lengkap seperti rooftop lounge, sky garden, atau pusat perbelanjaan dalam gedung, apartemen low rise cenderung memiliki fasilitas yang lebih terbatas. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi penghuni yang terbiasa dengan layanan all-in-one dalam satu kompleks.
2. Lokasi Relatif Terbatas
Karena membutuhkan lahan yang lebih luas untuk membangun hunian dengan sedikit lantai, banyak low rise residence berada di kawasan sub-urban atau pinggiran kota. Lokasi ini mungkin kurang ideal bagi penghuni yang ingin berada di pusat kota dengan akses cepat ke area bisnis utama.
3. Potensi Apresiasi Nilai Tidak Secepat High-Rise
Menurut data dari Skorlife, apartemen high-rise di kawasan strategis cenderung memiliki apresiasi harga lebih cepat karena kelangkaan lahan di pusat kota. Sementara itu, meski tetap menarik sebagai apartemen eksklusif low rise, potensi kenaikan nilai bisa lebih lambat dibanding tower tinggi.
4. Pasar Relatif Terbatas dan Niche
Permintaan untuk apartemen dengan sedikit lantai masih tergolong spesifik, biasanya hanya diminati segmen tertentu seperti eksekutif, ekspatriat, atau keluarga kecil. Hal ini membuat pemilik unit perlu strategi pemasaran lebih tepat agar apartemen dapat cepat terserap pasar.
Siapa yang Cocok Tinggal di Apartemen Low Rise
1. Profesional Muda dan Eksekutif
Bagi pekerja dengan mobilitas tinggi yang menginginkan hunian praktis namun tetap eksklusif, apartemen low rise menjadi pilihan tepat. Suasana lebih tenang dibanding tower tinggi membuat mereka bisa beristirahat dengan nyaman setelah hari kerja yang padat.
2. Keluarga Kecil
Low rise residence cocok bagi keluarga kecil yang mengutamakan kenyamanan dan privasi. Jumlah lantai yang sedikit memudahkan akses, sementara lingkungan yang lebih sepi memberi rasa aman untuk anak-anak.
3. Ekspatriat dan Pejabat Perusahaan
Kalangan ekspatriat sering mencari hunian yang eksklusif dan privat. Apartemen eksklusif low rise memenuhi kebutuhan tersebut, dengan jumlah unit terbatas dan fasilitas memadai untuk menunjang gaya hidup modern.
4. Lansia atau Penghuni dengan Mobilitas Terbatas
Karena hanya memiliki beberapa lantai, apartemen dengan sedikit lantai lebih ramah bagi penghuni lanjut usia atau mereka yang membutuhkan akses mudah tanpa harus bergantung pada lift di gedung tinggi.
5. Investor Properti Segmen Premium
Bagi investor yang membidik pasar niche, apartemen low rise adalah aset menarik. Segmennya memang terbatas, tetapi biasanya memiliki loyalitas tinggi terhadap kenyamanan, sehingga peluang sewa jangka panjang lebih stabil.
_____
Apartemen low rise adalah alternatif hunian modern yang mengutamakan privasi, eksklusivitas, dan kenyamanan. Meski memiliki keterbatasan, tipe hunian ini sangat sesuai bagi segmen pasar tertentu seperti eksekutif, ekspatriat, dan keluarga kecil.
Dengan manajemen sewa yang tepat melalui Jendela.com, apartemen low rise dapat menjadi investasi menguntungkan jangka panjang di pasar properti premium Jakarta.
Sewakan Apartemen Low Rise di Jendela.com
Setelah memahami keunggulan dan kekurangannya, langkah berikutnya adalah memaksimalkan nilai investasi Anda dengan menyewakan unit melalui Jendela.com.
Sebagai platform properti terpercaya, Jendela.com memberikan layanan eksklusif bagi pemilik apartemen low rise agar unit lebih cepat terserap pasar:
- VIP Property Management – Pengelolaan properti secara profesional.
- High-Quality Tenant Screening – Seleksi penyewa berkualitas untuk menjaga keamanan unit.
- Yield Optimization Consulting – Konsultasi untuk memaksimalkan potensi keuntungan sewa.
- Concierge & Maintenance Service – Layanan perawatan agar unit tetap dalam kondisi prima.
👉 Daftarkan apartemen low rise Anda sekarang di Jendela.com dan nikmati pengalaman pemasaran properti premium dengan tenang.




